Showing posts with label Taihiap. Show all posts
Showing posts with label Taihiap. Show all posts

Thursday, September 30, 2010

Bukek Siansu Bingung

Lama sekali Bukek Siansu tidak muncul di rimba persilatan. Beliau memang tidak suka menggembar-gemborkan kehidupannya dan sekali muncul, maka ia akan selalu menebar kebaikan dengan memberikan ilmu-ilmu sakti kepada siapapun, tidak perduli orang itu seorang pahlawan baik atau perampok super jahat sekalipun. Baginya, tidak ada orang jahat dan baik dalam dunia ini.

Dan ketika ia muncul di dunia yang ramai ini, tiba-tiba ia merasa pusing karena tidak bisa mengerti dengan berbagai ke-modern-an yang dilihatnya. Orang-orang sudah tidak lagi berjalan kaki atau menungga kuda untuk menempuh perjalanan jauh karena ia melihat orang-orang berada di dalam kotak besi yang dapat bergerak cepat.

Bukek Siansu juga melihat orang-orang yang berbondong-bondong masuk ke dalam burung besi yang tak lama kemudian bergerak serta terbang!

"Wow, besi sebesar dan seberat itu dapat terbang tinggi?" batin Bukek Siansu.

Begitu pula dengan di laut, dimana ia melihat orang-orang tidak lagi naik perahu kayu, tetapi justru menaiki perahu besi yang seharusnya tenggelam karena beratnya.

Oleh karena tidak dapat mengerti keadaan dunia saat ini dan juga tidak seperti biasanya bahwa setiap kali dia keluar pasti para ahli silat atau taihiap akan segera menemukannya, saat ini banyak orang berlalu lalang dihadapannya justru dengan pandangan heran sembari memicingkan mata.

"Apakah karena pakaianku berbeda dengan pakaian yang mereka kenakan? Pakaian apa itu? Kemanakah para taihiap yang selama ini selalu bertebaran di muka bumi?" tanya Bukek Siansu dalam hati melihat seorang tua yang mengenakan jas panjang dan bertopi.

"Akh, sepertinya ini bukan duniaku lagi. Aku harus kembali ke tempat persembunyianku dan mencoba menenangkan diri. Siapa tahu semua ini hanya mimpi," batin Bukek Siansu sambil berjalan membelah laut dan menghilang di kejauhan.

Thursday, January 22, 2009

Sudah lama sang Taihiap (pendekar besar) tidak bersua dengan Anda semua. Hal ini dikarenakan sang Taihiap tengah memperdalam ilmu dan mencukupi segala kebutuhannya sebelum memutuskan untuk turun gunung nantinya.

Artinya, dia tidak ingin mendzalimi alam sekitar dan juga dirinya sendiri dengan berkelana membabi buta sementara alam yang setia menemaninya selama ini akan kelaparan dan kehausan karena tidak dirawat (padahal, alam kan bisa mencari jalannya sendiri untuk hidup, kan?)

Nah, karena itu, siap-siap sajalah pada saatnya nanti sang Taihiap mengunjungi Anda.

Friday, October 19, 2007

TAIHIAP

Arti kata "Taihiap" adalah seorang pendekar besar. Sebutan Taihiap juga hanya diberikan kepada seorang pendekar laki-laki. Sedangkan untuk pendekar perempuan disebut "Lihiap".
Dalam dunia kangouw, seorang Taihiap selalu bersikap ksatria, membela kebenaran dan menentang kejahatan. Membela yang lemah dan menentang yang jahat.
Dalam cerita-cerita silat, seorang taihiap awalnya adalah orang yang teraniaya, hidup sengsara sampai kemudian (biasanya) bertemu seorang sakti yang mengajarinya ilmu silat atau menemukan kitab yang berisikan ilmu tingkat tinggi sehingga merubahnya menjadi seorang pendekar dengan kemampuan yang berada di atas rata-rata.
Seorang taihiap, dalam cerita silat, jarang diceritakan bekerja, namun begitu dia tetap mampu mencukupi segala kebutuhannya. Terkadang dia cukup makan binatang-binatang yang bisa didapat di hutan, atau makan tumbuhan-tumbuhan yang ada di hutan atau bila sedang beruntung mendapat traktiran dari teman atau pejabat yang kaya.
Meski selalu menang dalam mengadu ilmu, tidak jarang, nasib para taihiap itu suram. Artinya, meski mempunyai segudang ilmu sakti, tapi kisah hidupnya, kisah asmaranya tetap saja seperti manusia lainnya. Kadang senang dan bahagia, kadang sedih dan merana.
Bedanya, bila rakyat jelata terkadang pasrah dan putus asa, para taihiap itu menempuh jalan lain yang bisa melupakannya dari problem kehidupan itu.
Zaman dahulu, seorang taihiap bisa berkelana kemana saja dia suka, bila di zaman ini ada seorang taihiap, kemanakah kira-kira dia akan berkelana?