Saat turun gunung, Taihiap mendapati banyak sekali rakyat sedang berlari-lari dan sebagian kecil menunggang kuda sambil membawa bendera-bendera beraneka warna.
Sebagai seorang Taihiap yang baru saja turun gunung, tentunya ia tak mengerti apa yang sedang terjadi. "Apakah sedang ada perayaan kemenangan perang, atau hari ini ulang tahun sang Kaisar?" begitu pikir sang Taihiap.
Karena kebingungan, akhirnya ia bertanya kepada salah seorang pengemis yang sedang jongkok di pojok jalan sambil menadahkan tempurungnya meminta belas kasihan orang-orang yang ramai melewatinya.
"Wahai Bapak tua, ada apakah gerangan, sehingga kota raja ini menjadi hiruk pikuk oleh beraneka warna bendera?" tanya Taihiap.
"Apakah Tuan tidak mengetahui bahwa hari ini, negara hendak memilih para wakil rakyatnya untuk dikirim bertemu Kaisar?" tanya balik sang pengemis.
"Oh, aku belum tahu sama sekali. Dimanakah aku bisa bertanya secara jelas?" kembali Taihiap bertanya.
"Pergilah ke rumah sang Jenderal Yan Kem Pa, atau bisa juga ke rumah Panglima Miada dan bertanyalah ke Taihiap Sia Nein Do," jawab pengemis itu sambil menunjuk beberapa rumah yang berbentuk gedung besar.
Setelah berterima kasih Taihiap akhirnya berjalan menuju arah yang ditunjuk oleh sang pengemis.
Hidup adalah perjuangan. Terkadang kita merasakan nikmat, tapi sering pula kita merasakan pahitnya kehidupan. Apapun yang kita alami, marilah kita jadikan semua itu sebagai motivasi untuk semakin mengagungkan nama-Nya yang menguasai hidup kita. Allah SWT
Thursday, March 19, 2009
Thursday, January 22, 2009
Sudah lama sang Taihiap (pendekar besar) tidak bersua dengan Anda semua. Hal ini dikarenakan sang Taihiap tengah memperdalam ilmu dan mencukupi segala kebutuhannya sebelum memutuskan untuk turun gunung nantinya.
Artinya, dia tidak ingin mendzalimi alam sekitar dan juga dirinya sendiri dengan berkelana membabi buta sementara alam yang setia menemaninya selama ini akan kelaparan dan kehausan karena tidak dirawat (padahal, alam kan bisa mencari jalannya sendiri untuk hidup, kan?)
Nah, karena itu, siap-siap sajalah pada saatnya nanti sang Taihiap mengunjungi Anda.
Artinya, dia tidak ingin mendzalimi alam sekitar dan juga dirinya sendiri dengan berkelana membabi buta sementara alam yang setia menemaninya selama ini akan kelaparan dan kehausan karena tidak dirawat (padahal, alam kan bisa mencari jalannya sendiri untuk hidup, kan?)
Nah, karena itu, siap-siap sajalah pada saatnya nanti sang Taihiap mengunjungi Anda.
Subscribe to:
Posts (Atom)